Jumat, 24 Februari 2012

KALAM ILLAHI

APA-APA YANG DI SERUKAN ALLAH KEPADA HAMBA-NYA
                                                                                                                                                                                                                                
1.       Hai hamba ! ”bila engkau telah menghilangkan (melalaikan) hikmat-kebijaksanaan apa yang telah    engkau ketahui,maka yang akan engkau perbuat dengan ilmu yang tiada engkau ketahui itu.
2.       Hai hamba ! “Kesedihan yang menimpa dirimu, adalah kesedihan yang sebenar-benarnya (yakni bil engkau telah melalaikan Daku, maka sesungguhnya engkau telah melalaikan sesuatuyang tiada lagi gantinya)”.
3.       Hai hamba ! “Kalau bukan karena Shomad- Ku (shomad= kesudahan dari semua pinta) ,niscaya engkau tidak menemukan tujuan permintaanmu………Dan kalau bukan karena Dawam-Ku (dawam= yang terus menerus tanpa hentinya), niscaya engkau bosan (tidak akan terus-menerus)”

4.       Hai hamba ! “aku lebih utama bagimu dari pada apa: Kunyatakan, sedangkan engkau lebih utama bagi-Ku dari apa yang Ku-sembunyikan”.
5.       “Tanda ampunan-Ku di dalam suatu ujian, ialah bahwa ujian menjadi suatu ilmu pengetahuan bagimu”.
6.       “siapa yang Ku-bodohkan, Ku-beri dalih dengan kejahilan. bermuslihat dengan ilmu pengetahuan-Ku terhadap siapa Ku-bodohkan”.
7.       Hai hamba ! “barang siapa yang sudah melihat-Ku, maka ia dapat melampaui “ucapan dan diam” dan melangkahi “ilmu pengetahuan dan ke bodohan” dan melangkahi pembatasan”.
8.       Hai hamba ! “Andaikan Ku-beritahukan padamu apa yang terkandung di dalam penglihatanmu itu, pastilah engkau merasa sedih masuk kedalam surga”.
9.       Hai hamba !”manakala engkau memohon, hendaklah engkau berdiri menghadap kepada-Ku, niscaya engkau Ku-beri; Jangan sekali-kali engkau berdiri menghadap kepada permohonanmu, yang demikian membuatmu terhijab dan Ku-tolak”.
10.   ‘Aku sendiri adalah bukti nyata, dan tiada selain-Ku yang dapat di jadikan bukti (karena sesungguhnya Akulah kebenaran itu, Akulah bukti-nyata itu;Ada-Ku adalah bukti-Ku).
11.   “Tanda-tanda keyakinan adalah keteguhan, dan tanda keteguhan adalah ke amanan dalam menghadapi bahaya”.
12.   Siapa yang menyembah pada-Ku demi wajah-Ku, niscaya akan kekal ; Siapa yang menyembah pada-Ku karena takut siksaku, niscaya akan berhenti tanpa kelanjutan; Dan siapa yang menyembah pada-Ku karena rakus dalam kenikmatan-Ku, niscaya akan putus”.
13.   “Jika engkau makan dari uluran tangan-Ku, niscaya jasad tubuhmu tidak akan menaatimu untuk engkau ajak bermaksiat pada-Ku”
14.   Hai hamba ! “Buatlah bendungan di depan pintu hatimu, dan jangan di perkenankan masuk selain-Ku, engkaupun hendaknya menjadi pengawas atas bendungan itu dan tinggallah sekali di dalamnya; hatimu adalah rumah-Ku, sampai tiba saatnya saling jumpa dalam “pertemuan”.
Aku bersumpah: Demi kebesaran puja-puji-Ku dalam kemurahan karunia-karunia-Ku, bahwa sesungguhnya rumah-rumah yang di bangun di atas bendungan yang tidak dimasuki selain-Ku,Kunyatakan bahwa itu rumah-rumah-Ku, dan ahlinya adalah ahli-Ku dan kawan-kawan-Ku yang mulia”.
15.   “Letakkanlah dosa-dosamu dibawah telapak kakimu, dan letakkanlah kebaikanmu dibawah dosa-dosamu”.
16.    “Huruf itu adalah huruf-Ku, danilmu itu ilmu-Ku, sedangkan engkau adalah hamba-Ku, bukan hamba huruf-Ku, bukan pula hamba ilmu-Ku”.
17.   Hai hamba! “jangan engkau berdiri di persimpangan,niscaya engkau akan di arahkan ke pelbagai jurusan, dan janganlah engkau berdiri di dalam ilmu, niscaya engkau akan di arahkan ke pelbagai pengetahuan-pengetahuan, dan janganlah engkau keluar dari hadirat-Ku, niscaya engkau akan di sambar kenyataan kenyatan (apa yang di nyatakan dalam bentuk benda-benda)”.
18.   Hai hamba “Bila bila engkau tertawan oleh nama-Ku, niscaya engkau akan di serahkan kepada namamu sendiri, dan bila engkau tertangkap oleh sifat-Ku, niscaya engkau akan di serahkan kepada sifatmu sendiri, dan bila yang menahanmu selain dari-Ku, niscaya engkau akan di kembalikan kepada dirimu sendiri, dan bila dirimu sendiri yang mengambilmu maka engkau akan di serahkan kepada musuh dirimu”.
19.   “Hendaklah engkau berdiri di hadirat-Ku (dalam keadaan kehadiran bersama-Ku);jika engkau berkata-kata, maka itulah tutur kata-Ku, jika engkau menghukum, maka Akulah hakim itu”.
20.   “Huruf dan apa yang di uraikan oleh huruf adalah serambi ilmu, dan ilmu itu adalah serambi makrifah, dan makrifah adalah serambi nama (isim), dan nama itu adalah serambi  dari apa yang di namakan.
(Maka hendaklah engkau jadikan ilmu itu sebagai kendaraan dan bukan menjadi pendirianmu, maka sesungguhnya Akulah kesudahan semuanya itu, baik bagi berbagai jalan-jalan dan tujuan-tujuan, sedangkan ilmu itu hanylah perantara untuk sampai kepada-ku dan bukan tujuan serta pendirian atau tempat perhentian)”.
21.   Hai hamba! “Engkau telah menerima baik setiap undangan, mengapa undangan-ku tidak?!”.
Hai hamba!”Gantugkanlah ucapanmu kepada-Ku, nisacaya perbuatanmu pun akan bergantung pada-Ku; jika perbuatan mu sadah bergantung pada-ku, maka akan berkelangsungan pemikiranmu dalam beribadat kepada-Ku, dan akan masygul-lah hati dan batinmu”.
Hai hamba! ”Menyerahlah kepada-Ku, dengan demikian Ku-buka pintu untukmu, agar engkau dapat bergantung pada-Ku”.
22.   Hai hamba! “Jangan engkau berputus harapan daripada-Ku, niscaya engkau terlepas dari perlindungan; bagaimana engkau berputus asa daripada-Ku sedangkan dalam hatimu terdapat utusan-Ku dan juru bicara-Ku”.
23.   Hai hamba! ”Penghuni maqam-maqam itu adalah daripada-Ku; mereka tidak menghendaki apa pun dan tidak membiasakan apapun dan tidak pula jinak pada sesuatu apa pun”.
24.   “Bila tiba Hari Kiamat, maka berdatanglah jiwa-jiwa menuju kepada Nur-Ku. Apabila di dunia jiwa dan Nur-Ku telah saling berkaitan, maka terbukalah hijab, tetapi kalau tidak maka tetaplah sebagaimana adanya dahulu”.
25.   Hai hamba! “Jika engkau berada di sisi-Ku, tiada satupun di alam semesta ini membekas pada dirimu; engkau tidak girang dengan apa yang engkau peroleh dan tidak pula menyesali apa yang luput daripadamu. Engkau berada di sisi Yang Maha Pencipta Segala, engkau telah cukup kaya, tidak memerlukan lagi apa-apa yang ada di alam semesta”.
26.   Hai hamba! “Jika dirimu menentangmu, maka laporkan tentangannya kepada-Ku”.
27.   Hai hamba! “Segala sesuatu Ku-beri keperkasaan untuk menyambarmu dari dirimu sendiri, - maka jika terjadi hal yang demikian – bermohonlah engkau akan pertologan-Ku! Maka akan Kuperlihatkan keperkasaan-Ku, lalu Ku-Himpun engkau dengan keperkasaan-Ku”.
28.   Hai hamba! “Akulah ALLAH! Telah Ku-jadikan segala sesuatu itu mempunyai kelemahan(ketidaksanggupan), dan Kujadikan setiap kelemahan itu kefakiran”.
29.   “Hamba-Ku yang sebenar-benarnya adalah yang memarahi dirinya sendiri demi Aku, dan tidak rela pada dirinya sendiri; hamba-Ku yang  sebenar-benarnya ialah yang tetap berzikir kepada-Ku tanpa diselingi oleh kealpaan”.
30.   Hendaklah engkau jadikan terjemahan,tafsiran dan huruf- huruf itu sebagai alat dan kedaraan untuk sampai kepada-Ku yang merupa untaian kata-kata”.

0 komentar:

Posting Komentar